Welcome N Join Us

Selamat datang di situs kami. semoga tulisan-tulisan kami dapat bermanfaat untuk anda

Jumat, 05 Desember 2008

Lagi, Dua Pencari Suaka Asal Papua Akan Kembali ke Tanah Kelahirannya

Diduga Ada Intervensi Intelejen dan Uang



Setelah kepulangan Hana Gobay dan Jubel Kareni, dua Warga negara Indonesia (WNI) asal Papua ke tanah kelahirannya pada September lalu, kini dua orang lagi dikabarkan akan mengikuti jejak kedua rekannya itu. Mereka adalah Yunus Wanggai dan anaknya Anike. Diduga, Kembalinya mereka ke bumi cendrawasih disebabkan adanya intervensi intelijen dan uang.

Pengamat intelejen Susaningtyas NH Kertopati mengatakan, jika memang ada keterlibatan intelejen dalam proses kepulangan dua orang pencari suaka asal Papua itu, dinilainya sebagai suatu hal yang wajar.

“Apapun alasannya, keterlibatan mereka (intelejen, red) adalah untuk menjaga kedaulatan negara,” ungkapnya, Jumat (28/11).

Menurutnya, kepulangan pencari suaka tentu dikhawatirkan bermuatan politik yang akan mengakibatkan disorientasi dan disorganisasi bernegara. “Apalagi eskalasi politik sekarang ini banyak diwarnai dengan kepentingan-kepentingan antar partai dan pribadi petinggi negara,” kata wanita yang biasa dipanggil Nuning ini.

Kendati demikian, kata Nuning, kepulangan dua warga Papua itu tidak perlu dipersoalkan selama keduanya memiliki itikad baik dalam kerangka membangun integrasi bangsa.

Hal senada diungkapkan Anggota Komisi III DPR asal PAN Sahrin Hamid. Menurutnya, kembalinya pencari suaka asal Papua tidak usah dicurigai macam-macam.

“Yang penting mereka kembali atas niat baik mereka untuk kembali membangun integrasi, kecuali jika mereka punya itikad buruk baru ditindak” katanya, Jumat (28/11).

Terkait dengan dugaan adanya intervensi intelejen dan uang dalam proses kepulangan kedua pencari suaka asal Papua itu, Sahrin menilainya sebagai suatu hal yang masih spekulatif. Jadi, sebaiknya isu itu dihiraukan saja.

“Jangan gampang percaya dengan isu-isu yang gak jelas. Kita positif thinking saja,” pungkasnya. n CR-3

///////////////////

Teuku Faizasyah
Juru Bicara Deplu
Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Teuku Faizasyah. Menurutnya, dugaan yang mengatakan bahwa ada campur tangan intelijen Indonesia dalam kepulangan tersebut adalah tidak berdasar.

“Keinginan mereka untuk pulang bersifat sukarela. Tanpa ada paksaan. Anda bisa memegang kata-kata saya, tidak ada campur tangan intelijen Indonesia,” ungkapnya dalam press briefing di Gedung Deplu, Jakarta, Jumat (28/11).

Faizasyah juga membantah dugaan tentang pemberian uang pada kedua warga Papua itu. "Saya tidak bisa berkomentar soal itu. Kami sebagai pemerintah hanya berusaha melindungi warga negara. Tapi niat kepulangan mereka merupakan indikasi adanya rasa frustrasi di pihak Herman Wanggai," katanya. n CR-3

Tidak ada komentar: