Welcome N Join Us

Selamat datang di situs kami. semoga tulisan-tulisan kami dapat bermanfaat untuk anda

Kamis, 20 September 2007

Barisan Makna

Ketika Sang Surya elok bersanding mutiara pagi
Itu kasih di balik sayap-sayap hangatnya
Ketika Peri Surga nyanyikan senandung alam
Itu senyum di antara merdu indahnya
Ketika seorang Hawa menarikan jemari dengan sutra
Itu cantik di dalam ketulusannya

Ketika aku melemparkan rasa menjauh dari hati
Itu luka akan kepedihan jiwa
Ketika aku berbisik dalam diam
Itu keluhan lelah akan perjalanan
Ketika aku berdusta dalam kejujuran
Itu tangis dalam tawa kebahagiaan

Ketika langit hilang cahaya hidup
Itu mimpi untuk hatiku
Itu mimpi untuk semua jiwa
Itu mimpi untuk dunia

Dan ketika mimpi terbaring bersama setangkai mawar putihmu
Itu cinta yang akan menghapus barisan makna yang pernah ada dalam goresan penaku


Karya Manis oleh : Ressa Novita (Ocha)

Selasa, 18 September 2007

Sayap Putih Ini Milikku!!!

Sepasang sayap putih ini milikku!
Sang Pencipta Jiwa mengukir namaku di setiap helai bulunya
Ia juga sisipkan doa di setiap sisinya
Supaya kuat aku melayang tanpa beban yang berat

Sepasang sayap putih ini milikku
Seharusnya arah perjalananku juga!

Aku dihadiahkan indera sempurna untuk merasa
Baiknya rasa itu menjadi penentu kemana aku harus terbang
Langit ke lima, ke enam, ke tujuh...
Atau tidak kugunakan di atas langit
Seharusnya pilihan ada padaku!

Bukankah Sang Pencipta Jiwa yang menarikku untuk bangkit dan hidup
Menghadiahkan indera sempurna agar kunyaman merasa
Sepasang sayap putih maya agar aku tidak hanya duduk diam

Seharusnya dunia mengerti
Ia juga alami hidup dengan nafas yang sama
Seharusnya dunia mengerti
Seperti gemintang lantunkan semangat untuk malamku

Aku ingin terbang kemana aku ingin terbang
Sekalipun langit pilihanku menuntut imbalan darah dan airmata
Karena sayap putih ini milikku

Karya : Ressa Novita

Selasa, 11 September 2007

Launching novel dan kumpulan cerpen, serta lomba

Tanggal 3 November 2007 nanti Komunitas Penulis Jakarta akan mengadakan launching novel I'm Sorry! karya Rachmat Nugraha dan kumpulan cerpen The Mucus karya Ressa Novita di auditorium Universitas Satya Negara Indonesia. Selain itu, untuk memeriahkan launching tersebut Komunitas Penulis Jakarta juga mengadakan lomba baca puisi dan lomba musikalisasi puisi untuk pelajar SMA.
untuk itu, kami mengundang seluruh pelajar SMA/sederajat di Jakarta untuk datang menghadiri acara tersebut dan mengikuti lomba.
keterangan lebih lanjut :
(021) 710 45557 (ressa)
0899 9925 301 (Rachmat)

Pelatihan Penulisan Kreatif perdana KPJ dan USNI sukses

Akhirnya, berkat kerja sama yang baik antara Komunitas Penulis Jakarta dengan Universitas Satya Negara Indonesia, acara Pelatihan Penulisan Kreatif untuk pelajar SMA yang diselenggarakan pada tanggal 8 September 2007 yang lalu berjalan sukses.
Acara perdana Komunitas Penulis Jakarta ini menghadirkan Bambang Widiatmoko, sastrawan beken sebagai pembicara dan dihadiri oleh sekitar 10 sekolah, antara lain SMK Mardi Bhakti, SMA Tri Arga, SMK 63, SMK PGRI 28, SMA Yadika 4, SMA 90, SMA Yadika 2, SMA Yadika 3, SMK 13, dengan jumlah peserta 60 orang.
Acara ini bisa dikatakan sukses, karena dengan persiapan yang hanya 2 minggu dan serba dadakan tapi cukup mendapat respon yang baik dari para pelajar.
Thank's for all

Sejarah lewat sastra? Membosankan atau menarik?

Sejarah mengungkap fakta. Sastra melestarikannya...

Sejarah adalah masa lalu, yang diceritakan kembali sejak kita masih berbaju dan bercelana merah. Oleh sang guru tentunya. Tak jarang kita menahan kantuk atau bosan yang berkepanjangan sampai menunggu bel sekolah yang tak kunjung berbunyi. Tidak begitu banyak pula para pengagum sejarah pada masa kita masih bercelana merah atau bahkan sampai bercelana abu - abu. Sejarah menjadi suatu pilihan yang menarik jika sang guru sangat mahir memainkan kata - katanya dengan intonasi yang berbeda dalam menceritakan kembali kisah tersebut. Jauh lebih seperti dongeng mungkin... maka semua mulut akan dengan tiba - tiba ternganga dan semua mata membelalak dengan lebarnya karena keheranan. Namun tidak banyak pemandangan tersebut saya temui di sela - sela jam sekolah yang mengungkap tentang seluk beluk negara melalui sejarah. Lebih sering kapur yang tiba - tiba melayang dan mendarat di dahi sehingga menyadarkan kita sejenak yang telah membuat sang guru menjadi kesal!

Mungkin mendengar pengalaman ini membuat kita berfikir dua kali untuk menjadi guru sejarah. Mungkin... itu hanya perkiraan saya saja yang menilai dari sebagian masa kecil sampai remaja harus mengikuti mata pelajaran sejarah. Jujur, tidak banyak fakta sejarah yang saya ingat sekarang apabila ada pertanyaan yang dilontarkan oleh seseorang seputar sejarah. Kalau dipikirkan lebih dalam, ada perasaan malu... apa saya kurang mencintai sejarah negara saya sendiri sampai - sampai tidak banyak fakta yang saya tahu walaupun saya pernah mengecap pendidikan sejarah. Namun ada hal menarik yang saya temui baru - baru ini setelah saya berkunjung ke sebuah toko buku dan pandangan saya tertuju kepada satu novel fiksi dengan cover yang cukup berbeda dengan yang lainnya. Sebuah novel karya Langit Kresna Heriadi, Gajah Mada.

Damai yang menyelimuti bumi Majapahit terkoyak di ujung pagi. Kabut tebal yang mengungkung tak menghentikan genderang perang yang ditabuh oleh para Rakrian Dharmaputra Winehsuka - menebar tembang duka. Ra Kuti memberontak, menggulingkan pemerintahan Jayanegara yang dilindungi pasukan Bhayangkara. Kemegahan bumi Wilwatika seketika musnah. Bau darah, aroma pembantaian, debu penjarahan bertaburan...

Itulah sebagian permainan kata - kata yang dituliskan oleh Langit Krisna Heriadi dalam novel fiksinya, Gajah Mada. Sejenak mungkin terasa berat melihat novelnya yang tebal dan judulnya yang mungkin membuat kita berfikir, apakah ini hanya sekedar cerita sejarah yang membosankan? Seperti yang kita dengar di bangku sekolah?

Tapi sebaiknya Anda jangan dulu berkomentar novel ini akan menjadi novel membosankan ataupun tidak menarik sama sekali. Justru dengan membaca novel ini, Anda seakan dibawa ke alam Majapahit dulu. Anda seakan bertemu dengan tokoh - tokoh yang digambarkan di dalam novel tersebut. Novel fiksi ini mencoba mengajak pembaca menelusuri seluk beluk Majapahit dengan sang Gajah Mada yang mungkin cukup dikenal dengan sumpah palapanya saja. Tetapi sudahkah Anda mencari tahu lebih jauh lagi mengenai sang Gajah Mada tersebut?

Bagi saya pribadi, sejarah mungkin bisa saja menjadi menyenangkan dan menarik untuk digali dalam jika saja sejak di bangku sekolah sudah saya temukan media menarik seperti ini. Sejarah yang diungkap melalui sastra...

Mungkin saja saya akan dengan mudah mengingat banyak data atau informasi serta nama - nama yang terkait dengan sejarah tersebut bila saja saya sudah temukan karya sastra yang mencoba menguak fakta sejarah tersebut. Memang belum banyak penulis yang mengkonsentrasikan dirinya dengan membuat karya sastra yang melibatkan latar belakang sejarah. Tetapi bisa saja Langit Krisna Heriadi dengan novel yang sudah menjadi best seller menjadi penggugah para sastrawan untuk lebih mendalami dan menghasilkan karya sastra yang mengusung tema sejarah Indonesia. Inipun menjadi satu penyemangat bagi diri saya pribadi untuk tidak hanya sekedar perduli dalam menghasilkan karya - karya remaja dengan tema yang klise, tetapi juga perduli untuk menciptakan karya yang menguak sejarah Indonesia dari sudut pandang yang berbeda. Dengan harapan nantinya akan ada banyak para anak bercelana merah yang antusias mengikuti pelajaran Sejarah di sela - sela jam sekolahnya.

By: Agustina Sriyani